Kurikulum 2013 yaitu kurikulum dengan menggunakan pembelajaran tematik, dimana pembelajaran tematik ini gabungan dari beberapa mata pelajaran. Misalnya, Seni Rupa, Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia. Ketiga mata pelajaran ini dapat dikaitkan menjadi satu. Dalam pelajaran seni rupa kali ini akan dibahas mengenai teknik membatik sederhana.
Dalam membatik sederhana perlu diperhatikan prinsip dari proses pembuatan batik. Mulai dari pewarna, perintang maupun media yang digunakan. Dalam pembuatan batik sederhana, dapat menggunakan alat-alat seperti: cat air, crayon, kuas dan kertas gambar. Pertama-tama buat sketsa terlebih dahulu lalu warnai gambar dengan crayon. Warna yang digunakan yaitu warna-warna yang cerah. Selanjutnya warnai latar menggunakan cat air dengan warna gelap sampai seluruh gambar terisi warna, sehingga tidak ada ruang kosong pada kertas gambar tersebut. Maka akan didapatkan gambaran batik yang indah dengan perpaduan warna yang sesuai.
Dari pembuatan batik sederhana tersebut akan muncul pemikiran bahwa cat air dan crayon adalah bahan pewarna yang tidak dapat menyatu. Meskipun pewarnaannya menggunakan teknik tumpuk, tetapi gambar yang telah diwarnai dengan crayon tetap terlihat jelas. Hal ini dikarenakan cat air dan crayon mengandung bahan yang berbeda. Crayon merupakan pewarna yang terbuat dari lilin. Pewarna ini memiliki sifat licin apabila digoreskan pada permukaan kertas. Sedangkan cat air mempunyai karakter transparan (tembus pandang). Jadi jika crayon dicampur dengan cat air maka hasilnya tidak menyatu, hal ini diakibatkan karena crayon memiliki sifat licin yang akan membuat cat air tidak dapat menyatu dengan crayon. Dari pembuatan batik sederhana ini dapat dikaitkan dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.
Pelajaran Bahasa Indonesia juga memiliki keterkaitan dalam pembuatan batik sederhana ini. Dimana pembuatan batik ini dapat dilakukan oleh anak Sekolah Dasar. Dengan menyuruh siswa membuat batik sederhana dengan alat-alat yang sederhana pula. Dari proses pembuatan batik tersebut, siswa akan mengetahui bagaimana cara pembuatan batik. Siswa akan menuangkang imajinasinya pada kertas gambar tersebut. Setelah semua proses dilakukan sesuai dengan tekniknya, maka akan didapatkan hasil yang dapat memuaskan perasaan siswa yang membuatnya. Dari pembelajaran tersebut seorang guru dapat menyuruh siswa mendeskripsikan gambarannya di depan kelas. Hal ini dapat melatih keberanian siswa berbicara di depan kelas. Maka pelajaran Bahasa Indonesia dapat dipadukan dengan mata pelajaran seni rupa dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Dari penjelasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran.
Tidak hanya pelajaran seni rupa, Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia tetapi juga mata pelajaran yang lainnya. Perpaduan mata pelajaran ini dapat memunculkan ide-ide baru, yang belum pernah diketahui oleh siswa sebelumnya. Dalam pembuatan batik sederhana, dituntut untuk memiliki keahlian memadukan warna untuk mendapatkan hasil yang indah dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dibawah ini merupakan contoh hasil dari membatik sederhana.
Ini merupakan hasil dari membatik sederhana dengan menggunakan alat-alat yang sederhana. Ini merupakan batik bunga lengkap dengan daun dan kupu-kupu. Pertama-tama saya membuat sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil. Setelah sketsa jadi, saya mewarnai gambar menggunakan crayon sesuai dengan warna yang saya inginkan. Selanjutnya saya mewarnai latar dengan cat air dengan warna gelap. Kita harus menggunakan warna gelap agar gambaran dapat terlihat jelas dan terang. Gambar bunga saya pilih karena bunga lebih mudah saya gambarkan. Bunga juga dapat dilihat di lingkungan sekitar. Saya menggunakan beberapa warna dalam pembuatan batik sederhana, yaitu : warna merah, kuning, hijau, biru, orange dan coklat. Warna-warna itu merupakan warna yang cerah yang tepat dipadukan dengan warna latarnya yang saya beri warna gelap yaitu hitam. Jadi, hasilnya akan indah dipandang, seperti gambar diatas.
Cantiknya
BalasHapus